Pindah di Utara, Dongeng Kopi Jogja

// // Leave a Comment
"Dunia adalah cangkir penuh nektar
Sementara kita hanyalah lalat yang melahap.
Beberapa menggantung di bibir cangkir dan menyesap seperlunya
Sementara yang lain melahapnya dengan rakus sampai tenggelam." Fabel Kalila & Dimna

Menjadi bersahaja itu sulit. Walaupun sebagian menyebutkan sebagai pilihan. Kami pernah melalui masa-masa yang mudah. Menggunakan perkakas serba maju, serba wah dan begitu megah. Pun kami memulai juga dari apa yang kita punya. Dari petak kecil Kyai Mojo Pingit, dari keterbatasan. Maka manakala keadaan berbalik, kami juga memulai kembali dengan yang kita miliki. Meski yang tersisa hanya semangat dan sokongan kawan-kawan sekalian. Kami memulai lagi dari kaki merapi. Masih sama, sebagai kedai teman ngopi dan berbagi dongeng, berbagi fiksi maupun sejarah bersama lewat secangkir obrolan hangat, pertemuan intim yang dekat dari kampus UII terpadu. Mari kita mulai lagi sejumlah cerita, dari tempat berbeda bersama Dongeng Kopi di kepindahan kelima. 

0 komentar:

Posting Komentar