Cupping adalah sebuah kegiatan menyicip kopi yang sering dilakukan di Dongengkopi & Indiebook setiap minggu. Beberapa kopi yang datang dari para petani begitu selesai diroasting oleh bung Alang Bhinantaka biasanya langsung dicupping bersama-sama gerilyawan Dongeng Kopi dan kopilovers yang kebetulan bertandang saat kita menggelar sesi tersebut.
Pada kelas Barista yang biasa kami helat, cupping menjadi materi awal sebelum masuk ke dalam teknik brewing agar peserta belajar untuk mempersepsikan rasa, yang nantinya digunakan sebagai parameter keberhasilan seduhan yang diharapkan.
Mengapa cupping menjadi penting? karena cupping berfungsi untuk mengetahui perbedaan berbagai hasil seduhan kopi berdasarkan jenis, tingkat sangraian biji kopi, dan perbedaan profil rasa khas. Tujuan utama dari cupping adalah untuk mengetahui cacat produk atau profil rasa negatif dari kopi.
Dalam proses cupping, tidak semua dari kita mampu mendekripsikan rasa secara kompleks. Pengalaman atas mencicip dari berbagai rasa, serta kemampuan memanggil ingatan atas rasa yang ada di memori otak, memiliki peran vital dalam mendiskripsikan rasa yang terkandung dalam kopi yang 'dicupping'. Meminjam istilah dari Pak Yusianto Yusi, deskripsi itu akan muncul melalui 'perpustakaan rasa'yang dimiliki masing-masing orang.
Saat proses cupping, peran lidah sebagai indera penyecap, bertugas untuk mendeskripsikan rasa yang didapat.
Para peneliti melalui beberapa riset yang mendalam selama bertahun-tahun mengenai peta lidah dan persepsi rasa, berhasil menemukan sebuah bukti bahwa beberapa orang memiliki kepekaan yang kompleks dibandingkan dengan yang lainnya. Kepekaan ini berkaitan dengan sebaran papila yang berbeda.
Lalu apa itu papila? Papila adalah bagian permukaan yang kasar dari lidah berupa tonjolan-tonjolan. Ia mempunyai fungsi mutlak atas persepsi rasa.
Secara keseluruhan di lidah, terdapat tiga jenis papila yang ada struktur lidah diantaranya:
Papila filiformis (fili=benang); berbentuk seperti benang halus yang terletak di sisi lidah; Papila sirkumvalata (sirkum=bulat) yang terletak di belakang lidah; berbentuk bulat, tersusun seperti huruf V; serta papila fungiformis (fungi=jamur); berbentuk seperti jamur di pangkal ujung lidah.
Intensitas persepsi rasa yang dicecap oleh seseorang sangat tergantung pada kepadatan dan distribusi papila. Papila dari 'supertasters' biasanya erat terkonsentrasi dan terorganisir. Sebaliknya, 'nontasters' memiliki kepadatan pengecap rendah dan papila tidak terorganisir.
Di luar penelitian tersebut, sesungguhnya interaksi rasa yang intens juga mampu meningkatkan koleksi 'perpustakaan rasa'.
Oleh karenanya, penting untuk melatih lidah kita untuk menemukan peta dimana bagian sensitif dalam merasai rasa tertentu, dan mempelajari hubungan antara rangsangan yang berbeda.
Merujuk dari coffeeresearch.org. Memahami lidah kita relatif sederhana. Kita
disarankan memulainya dari 'merasai' gula, asam sitrat, garam, dan kina. Mulailah dengan daerah selain yang ditunjukkan pada peta lidah (gambar di bawah)
Misalnya, menentukan dimana bagian lidah kita dapat merasakan larutan gula selain ujung lidah. Ujung lidah akan menjadi wilayah yang paling sensitif, tapi kita mungkin dapat menemukan 'rasa' gula di tempat lain. Berikutnya, percobaan dengan berbagai konsentrasi dan membandingkan apa yang dirasa orang lain. Hal ini penting untuk memperoleh pemahaman tentang kemampuan persepsi kita akan 'rasa' yang kita tangkap.
Setelah gula, kemudian berturut-turut kita mencoba asam sitrat, garam, dan kina, kemudian mengkombinasikan secara bersama-sama antara gula dengan asam sitrat, asam sitrat dengan garam, garam dengan kina, dari satu elemen, hingga ke empat elemen dan memetakan dimana bagian lidah kita bisa merasakan secara terang akan rasa tersebut.

Latihan ini menjadi penting untuk merubah persepsi kita bahwa kemampuan merasakan secara komprehensif bukanlah melulu faktor genetik.


Siapa Juan Valdez? tidak lain dan tidak bukan adalah karakter fiksi yang muncul pertama kali di tahun 1958 via iklan yang ditujukan untuk Federasi Nasional Petani Kopi Kolombia. Juan Valdez merupakan karakter yang diciptakan sebagai ikon petani kopi Kolombia. Dirancang oleh Doyle Dane Bernbach, dengan tujuan melakukan 'diferensiasi' mengenai kopi Kolombia kualitas jempolan. Juan Valdez digambarkan selalu muncul dengan keledainya 'Conchita'.
Berbicara mengenai kopi kolombia yang memiliki ikon Juan Valdez, sepertinya kita juga bisa menjadikan banyak petani kopi kita sebagai ikon. Berbeda dengan Kolombia yang cenderung homogen, kalau di Indonesia barangkali ikonnya bisa macam-macam. Mulai dari Ucok, Yakleb, Sumijo, Tuhar, Wayan, Abidin, ataupun Tomuan, semua bisa menjadi kandidat ikon kopi Indonesia.
Sebagai negara yang sama-sama penghasil kopi, setidaknya kita bisa belajar dari negara Kolombia yang menempatkan posisi petani sebagai subyek penting industri kopi yang tercermin melalui ikon organisasi kopi mereka.  Bulan September tahun ini adalah peringatan 35 tahun hubungan diplomatik Indonesia‑Kolombia secara yang secara resmi dibuka pada 15 September 1980. Bulan September ini juga, Dongeng Kopi​ membagikan kopi Kolombia secara gratis kepada kopilovers yang bertandang ke Dongengkopi & Indiebook​ setelah memesan dua single origin nusantara.
Kami ingin mengajak kepada seluruh khalayak banyak untuk membandingkan kopi kolombia yang kebetulan juga kami dapat kiriman green bean dari seorang kolega yang kemarin sempat bertandang kesana, versus varian kopi nusantara yang begitu kaya.
Seduh Kopi!
Reguk Inspirasi...

Cerita secangkir kopi, tidak hanya berhenti di tangan barista. Ada pundak kokoh petani yang mengusung hasil petik merah di kebun, ada perawatan yang tak pernah putus di kebun pada lereng gunung, juga jemari lentik ibu-ibu yang melakukan sortasi sebelum kemudian masuk di proses pengolahan pasca panen. Ada jalur yang tidak pendek dari proses biji kopi yang mustinya dipahami oleh kita semua agar kita bisa menghargai secangkir kopi yang ada di meja kita.
Kualitas kopi, 60% ditentukan di kebun, 30% di proses roasting, dan hanya 10% ditentukan kemampuan barista.
Kisah ini tidak pendek untuk diceritakan dalam satu kali kala bertandang diDongeng Kopi. Sebagai kedai yang terintegrasi dari kebun hingga konsumen akhir, kami terus berbenah untuk bisa menyajikan cerita tersebut. Salah satunya dengan menghadirkan ragam visual dalam tabel, peta dan infografik soal kopi. Termasuk sejarah kopi bagaimana ditemukan dan persebarannya di seluruh dunia. Sebagai lanjutan operasi khusus sadap musang, dengan penuh tekad mengamalkan dasa darma pramuka serta melestarikan sila ketiga pancasila butir kegotongroyongan, kami bahu membahu merangkai pigura dari sisa kayu saat rekonstruksi ruang sayap selatan. Terdapat 22 pigura yang berhasil kami cetak guna melengkapi ruang belakang yang kami dedikasikan sebagai ruang baca. Harapan kami, kopilovers bisa mengunduh pengetahuan mengenai bean to cup, berikut asal muasal, cita rasa kopi yang terkandung, sampai pertumbuhan tingkat konsumsi selain dari percakapan yang mengalir melalui barista.
Karena kami sadar, saat jam ramai, perbincangan mengenai kopi harus terhenti oleh tumpukan pesanan yang harus lekas dikerjakan

Pada sayap Selatan, selama enam hari, kami segenap pasukan Dongeng Kopi menyusun, menyulap, dan mengeksekusi tempat yang semula mangkrak tidak digunakan. Berbekal kemampuan pas-pasan dari kami semua, kami macak menjadi peleton Batalyon Zeni Tempur yang memiliki tugas pokok menyelenggarakan kostruksi dan destruksi guna memperbesar daya gerak sendiri. Menyusun tembok, memasah kayu, mengecat, ndandakne wesi biar jadi planggrangan kayu, ngamplasi kursi dayoh yang kami buru hingga Tepus, juga mencari kayu bekas kunci kontainer yang biasa bersemayam di pelabuhan. Semua dilakukan secara cepat, kilat dengan operasi khusus bersandi 'Sadap Musang'.
Semua itu dilakukan untuk kepentingan perluasan front, guna mengakomodir kepentingan publik agar massa penikmat kopi dapat meningkatkan aktivitasnya, mendidik dirinya sendiri dan menjadi kekuatan yang besar dan sadar melalui berbagai kelas-kelas yang digelar secara swadaya, maupun secara kolektif. Mengingat, selama ini beberapa ruang yang ada di Dongengkopi & Indiebook masih kurang kondusif kala lalu lalang gadis-gadis menawan mengalihkan perhatian para peserta kelas diskusi.

Selain beberapa hal diatas, juga masukan dari kopilovers yang ingin menggelar meeting terbatas yang kualitatif. Kami rasa, ruang ini juga cukup cocok untuk dipakai FGD teman-teman penggiat LSM, Organisasi mahasiswa, dan kelompok minat bakat menggelar 'meet up'. Setidaknya bulan ini akan diawali dengan Irwan Bajang bersama Indie Book Corner yang akan menggelar Independent School. Kelas menulis gratis yang berhasil menghantarkannya ke Kick Andy Show 

Dirgahayu kemerdekaan RI, Jayalah Indonesia, Jayalah Nusantara. Tujuh dekade berlalu semenjak proklamasi pertama kali dibacakan oleh dwi tunggal Sukarno-Hatta. Serta sembilan tahun sudah peringatan hari kopi nasional dirayakan semenjak tahun 2006. Dongengkopi & Indiebook menggelar blind test competition untuk para customer dan barista yang berhadiah uang tunai dan bingkisan menarik untuk merayakan dua hari penting tersebut. Selain itu, kami juga membagi single original tjoema-tjoema bagi setiap kopilovers yang jajan sampai dengan angka tujuh puluh ribu rupiah. Berlaku sampai dengan hari Rabu nanti.
Ayo Ngopi!
Ayo Kerja!






kami selalu percaya, bahwa setiap sudut yang ada di Dongengkopi & Indiebook menyimpan banyak cerita. Entah tentang pertemuan kecil, entah soal percakapan riuh dan lalu lalang silih berganti. Semua punya cerita tersendiri. Apakah perjumpaan dengan kawan lama yang direncanakan, atau pertemuan tidak sengaja dari seorang mantan yang sangat tidak diinginkan. Ruang ini merekam semua hal yang terjadi setiap hari. Dari pukul delapan pagi hingga di penghujung fajar pagi. Lalu ruang mana yang paling kamu suka kopilovers?

Sebentar lagi kami akan menambah ruang baru yang akan lebih mendukung percakapan kualitatif, dan kelas-kelas yang produktif. Nantikan nanti di tepat hari kopi nasional yang berbarengan dengan hari kemerdekaan Indonesia. Nanti, di tanggal tujuh belas Agustus...






Sudah satu minggu mesin orchestrale etnica terpampang di ruang tengah kami. Banyak dari pengunjung Dongeng Kopi yang penasaran seperti apa kinerja mesin besutan dari Italia ini. Petang nanti sudah bisa dijajal bila kamu merapat di Gorongan.
Lalu kemana Nouva Simonelli yang biasa hadir untuk pesanan cangkirmu?
Doski rupanya gantian nangkring di ruang tengah. Siang ini kyai Mussama menjamasi simonelli agar doski gak rembes.

Oh iya nanti malam ada diskusi #‎hyperbola dari kawan-kawan Toko Fandom Sirajudin Hasbi. Jadi, kalau ke Gorongan bisa sekalian ikutan ngobrol seru tentang balbalan Endonesa yang lagi menarik untuk diperbincangkan.
Bripda Yovita dari NMTC POLRI sudah menjajal bar kami untuk belajar latte art. Katanya akan mengajak briptu dara dan briptu eka sekalian, untuk kunjungan berikutnya wink emotikon ‪#‎stopkopisobek‬ ‪#‎cafe‬ ‪#‎coffeeshop‬ ‪#‎jogjakopi‬‪#‎makanjogja‬ ‪#‎coffee‬ ‪#‎jogjakarta‬


Dongeng Kopi bermula sebagai wadah muara dari kata kata yang menguap, lalu tertangkap pada secangkir kopi yang tandas disesap. Dari social media di medio Oktober 2012 dongeng kopi menyaji cerita saban hari untuk penggelut lini masa. Semuanya dari, oleh dan untuk para pengguna jejaring social media twitter khususnya. Tercatat ratusan mention mampir, singgah untuk berbagi cerita dan berbagi inspirasi. Mengambil tagline “Muarakan air kata-katamu dari sesap kopimu” dongeng kopi menjelma menjadi akun sosial media yang menyaji cerita soal kopi.
Bergulirnya waktu, beberapa netizen mengusulkan untuk membuat wadah kopi darat. Sehingga perjalanan dongeng kopi menjelma dari kopi maya ke kopi darat.
Sebelumnya Dongeng Kopi berlokasi di Jl. Kyai Mojo no 64, satu tempat di barat Tugu Jogja yang berhimpit bersama BRI unit Pingit dan Gold Finger Massage & Spa. Satu tempat yang hanya muat sedikit, dan sempit, dan harus berebut tempat parkir dengan kiri kanan.
Awal tahun 2015, kami putuskan untuk berpindah ke tempat yang lebih luas dan berbagi ruang bersama Indie Book Corner. Bukan tanpa sebab, kami bersinergi bersama IBC. Lantaran kami mempunyai satu visi bersama yakni nguri-uri komunitas, dan sama-sama punya mimpi punya ruang edukasi yang seru untuk bikin berbagai kelas.
Maka terpilihlah tempat di Wahid Hasyim no. 3 Gorongan. Oktober nanti dongeng kopi akan masuk pada tahun ketiga. Sudah banyak cerita yang kita rakit bersama. Sebagian foto ini adalah berbagai gambar yang terekam antara Kyai Mojo dan Wahid Hasyim.

“Kami ingin semua orang bisa berbagi kebahagiaan. Berbagi kebahagiaan yang paling sederhana salah satunya adalah bisa menyajikan kopi yang layak, kopi yang baik. Serta bisa bercerita mengenai kopi dari berbagai sudut pandang. Mulai dari sejarah, kebudayaan, proses tanam, produksi, distribusi hingga hadir ke tengah tengah meja para pelanggan”.

Beberapa waktu lampau, kisaran pertengahan bulan puasa, kami mendapat kehormatan untuk menjamu tamu dari Batavia di Dongengkopi & Indiebook. Kami berbincang panjang lebar soal kopi dan perkembangannya di Jogjakarta. Rupanya gayung bersambut, niat awal kami yang menjadi ruang kami sebagai ruang edukasi kopi dan buku mendapat dukungan dari berbagai pihak. Salah satunya distributor mesin kopi espresso Orchestrale - espresso coffee machines yang berkedudukan di Jakarta. Kami disupport mesin untuk semakin mengentalkan ruang edukasi kopi kami khususon skill mesin, sekaligus didapuk sebagai Representative Area untuk Jogja-Jawa Tengah. Kami yang akan menangani penjualan mesin dan perangkat pendukungnya, sekaligus sebagai pelayanan purna jual terkait servis.
Sebagai ruang edukasi kopi, akan langsung diampu oleh Master Barista Alang Bhinantaka yang dapat diikuti oleh siapa saja yang ingin mendalami terkait skill barista dalam meracik espresso.

Mesin ini hari ini sudah sampai di Dongeng Kopi dan kami display di ruang tengah kami. Siap dijajal untuk para barista yang tertarik mendalami skill lebih di bidang racik meracik espresso
In arabica, we trust
from marek jakubek. ‪#‎merchandise‬ ‪#‎canvas‬ ‪#‎stencil‬ ‪#‎art‬ ‪#‎dongengkopi‬ ‪#‎cafe‬‪#‎jogjakopi‬ ‪#‎coffeeshop‬


Setelah cupping, maka agar ingatan melekat tentang indera yang dicecap harus dicatat dalam buku saku skoring cupping. Sesi upgrading pagi masih bisa kau ikuti di #MakeYourOwnCoffee s.d 12.00 WIB diDongeng Kopi
Pagi adalah tempat harapan disematkan.
Pagi adalah sesap kopi yang harus disempatkan.
Selamat berakhir pekan kopilovers...
Pastikan pagi ini kamu tidak ketinggalan di sesi ‪#‎MakeYourOwnCoffee‬ diDongengkopi & Indiebook mulai pukul 08.00 WIB s.d 12.00 WIB
Seduh kopi, Sudahi sedihmu!

setelah sebulan kami buka menjelang maghrib,
pagi di gorongan sudah kembali bisa kau sambangi untuk seduh kopi suka2.
pantik pagi bersama ‪#‎MakeYourOwnCoffee‬ di @dongengkopi 08.00 WIB s.d 12.00 WIB
bertandanglah!
http://bit.ly/1CT850e

sudah enam hari semenjak hari lebaran kami tutup. enam hari juga tidak ada riuh rendah percakapan, desing grinder memecah kopi, bunyi air mencicik tanda mendidih, aroma kopi yang menyeruak tersiram air.
enam hari yang begitu menerbitkan rindu.
sore nanti, kamu sudah bisa menanti senja bersama kami karena kami sudah buka untuk kopilovers sekalian.

Ada sedikit kue lebaran yang dibawa oleh kawan-kawan sepulang mudik. Bisa saling cicip, teman menyesap kopi, pelengkap perjumpaan kita untuk menguras rindu.

Lebaran di gelas kopi, sepasang bibir bersalaman.
"Pahit dan manis saling memaafkan"
___ Khidir; 25 th, Pelanggan Dongeng Kopi sangat menyukai cold brew dan mandeling natural proses.
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1436 H Mohon Maaf Lahir & Batin.

Tetap sehat, tetap semangat, karena kopi kami selalu ada untuk merajut ribuan cerita yang lebih seru...
Selamat merayakan lebaran dimanapun kopilovers berada. Hadirkan kopi saat bersilaturahmi. Pertemuan akan menjadi lebih hangat dan akrab. Selamat Idul Fitri 1 Syawal 1436 H Mohon Maaf Lahir dan Batin.
Kami tutup dari tanggal 17 Juli dan buka kembali tanggal 23 Juli 2015.

Bagi yang masih dalam perjalanan, selamat mudik, salam buat keluarga di rumah. Tetap sehat, tetap semangat, supaya bisa ngopi ngopi terus di Dongengkopi & Indiebook



Senin Kemarin beberapa barista, waiter dan staf kitchen DKJ memang sudah mudik. Pulang ke kampung halaman merayakan lebaran bersama sanak keluarga. Meski demikian kami tetap buka untuk menyaji pesananmu di Gorongan. Kopilovers bisa bertandang bila mudik melintasi Jogja. Serta tetap menemanimu berbincang bila kamu sedang mudik ke Jogja. Berbagi cerita soal banyak hal tentang kehidupan di tanah rantau, dan menggusur kesepianmu bila kamu tidak mudik. Kami ada hingga malam takbiran.

Ada Bung Lukas yang memegang komando bar bersama Erick Sama'a yang siap berkubang di dapur demi merealisasikan pesanan makananmu, Juga Ayu Lestari Marek Jakúbek yang siap mencatat menu pilihan, serta menghantarkan ke mejamu. Pada barisan terakhir masih bertahan Renggo Putro Widyarto yang ada untuk menyambutmu dengan gumbira.
Selamat mudik kawan-kawan sekalian, bila belum sempat bawa kopi, bisa mampir dulu di Gorongan. Kami tutup tgl 17 Juli 2015.
Adalah Marek Jakubek, pemuda Slovakia dengan brewok yang mirip Alang Bhinantaka, malam ini memulai debut pertama magangnya di Dongeng Kopi Jogja. Sebelum belajar banyak soal bagaimana menyeduh kopi, ia akan menyapa dan menghantarkan pesanan minuman kesukaanmu sampai ke hadapanmu. Tenang, bahasa Indonesianya cukup lancar, bahasa Jawanya lumayan. Sebab ia juga studi Gamelan di Institut Seni Indonesia.


Bulan ini dua seri diluncurkan bersamaan dengan beberapa desain kaos indienya IBC beberapa waktu lalu yang bertema buku dan kopi. Dua seri ini patut kamu miliki untuk dikenakan bersantai, bekerja, ke kampus, ataupun untuk dobelan saat ke sekolah. Kami bikin dua warna saja, hitam dan putih berlengan pendek dengan ukuran menyesuaikan badanmu mulai dari S, M, L, dan XL. Kamu bisa memesan melalui WA: 087719999267.

Bagi kamu yang beli dua buah, bonus langsung kopi 100 gram lho....



Didirikan pertama kali di Sekolah Vokasi UGM pada awal tahun 2015 dengan nama Korean Language Center, Lembaga ini berganti nama dengan Korean Education Forum. Saat ini lembaga yang didirikan oleh alumni UGM ini dapat mengajak masyarakat lebih luas belajar bahasa Korea di luar lingkungan kampus. Dengan menawarkan konsep belajar bersama, kelas dilaksanakan di café dan didampingi pengajar-pengajar lulusan UGM. Pengajaran yang dilakukan di Dongeng Kopi ini akan membuat belajar bahasa Korea lebih rileks, nyaman dan aktif.

Korean Education Forum atau KEF ini merupakan wadah untuk menyebarkan pendidikan bahasa Korea kepada orang-orang yang tertarik dengan bahasa Korea dan kebudayaannya. Terdapat pembelajaran yang aplikatif untuk kehidupan sehari-hari. Setiap materi yang diberikan bertahap dan bisa dipraktekkan dengan sesama teman. Belajar bahasa asing selain bahasa Inggris juga menambah ilmu baru dan tentu saja dapat membentuk cara berpikir baru. Bahasa Korea mulai dikenal lingkungan internasional terutama di Indonesia. Ditambah dengan orang Korea bisa atau banyak kita jumpai di sekitar kita. Oleh karena itu akan menjadi hal yang positif ketika kita bisa berkomunikasi atau merespon keberadaan mereka di lingkungan kita.
Selain itu dikenalkan berbagai macam budaya Korea di dalam kelas tambahan untuk benar-benar mendalami kebudayaannya. Jadi disamping belajar bahasanya, siswa juga akan mengenal dan belajar tentang etika, adat, makanan dan bahkan musik Korea. Pengetahuan inilah yang akan menambah wawasan kita.


Program belajar ini diadakan 2 kali seminggu, selasa dan jumat jam 4 sore. Di tambah hari sabtu jam 4 sore juga sebagai kelas diskusi untuk membahas budaya Korea. Kelas dibentuk dalam jumlah sedang dan proporsional untuk belajar sebuah bahasa. Pendampingan kepada siswa terus dilakukan oleh pengajar. Bagi yang yang sudah bisa membaca dan menulis Korea ( sudah pernah belajar) bisa masuk ke kelas malam (sesi 2). Hal ini ditujukan agar siswa bisa belajar ke level yang lebih tinggi (intermediate). Diluar jam kelas tersebut KEF juga menyediakan les privat yang bisa berlangsung di rumah siswa atau di Dongeng Kopi. Tim pengajar akan selalu membantu siswa mendiskudikan jadwal.

di Dongeng Kopi, kami selalu ingin menjadi penyaji kebahagiaan bagi siapa saja yang bertandang. Menemani bercengkrama, berbagi cerita tentang apa saja, bersama siapa saja. Kami berharap cangkir yang kami letakkan dihadapan para kopilovers menumbuhkan obrolan yang hangat, silaturahmi yang lekat menghidupkan persaudaraan semua orang.
"Seduh kopi sudahi sedihmu" adalah salah satu tagline untuk mengajak segenap pelanggan untuk tidak usah terlalu larut dalam kesedihan akibat berbagai masalah. Ada secangkir kopi yang hadir mengikis pilu. Apapun persoalan yang mendera, semoga bersama kehangatan kawan, kala secangkir kopi tersaji, seketika itu pula sedih tersisih. Adalah Petrik diderik yang kembali menggambar di sudut tengah ruang kami. Melengkapi dua gambar sebelumnya di beberapa minggu lampau.


Yang tertulis akan mengabadi, yang terucap akan menguap bersama angin...

Demikian yang menjadi satu acuan mengapa pemuda satu ini terus saja membagi virus menulis. Membuka sekolah gratis untuk siapa saja menghantarkannya menuju panggung kick andy. Jika kamu ingin ikut kelas menulis gratis, silahkan sambangi terus Dongeng Kopi Jogja. Sebab akan ada kelas menulis gratis yang menjadi program berkala bagi siapa saja yang berminat mengembangkan skill menulis.

Bila kamu berada didaerah babarsari, seturan, gejayan, condong catur, kuliah di AMIKOM, UPN, UII, YKPN, STTNAS, UP 45, UNRIYO, AKINDO, UAJY, bingung mau sahur dimana saat semua tempat makan langgananmu penuh, bisa menyambangi DKJ di Gorongan. Karena kami buka dari pukul lima sore sampai dengan selepas sahur. Khusus puasa kami buka pada jam tersebut. menemanimu santap sahur, menyeduh kopi dan berbincang serta berkumpul bersama kawan. Merapatlah di Dongeng Kopi Jogja yang beralamat di Jl. Wahid Hasyim no. 3 Gorongan Condong Catur Depok Sleman Yogyakarta.
Jelang Ramadhan, penjualan peci meningkat hingga 100%. Tahukah kamu, sebenarnya peci adalah identitas nasional yang dimulai pertama kali dikenakan oleh Bung Karno saat pertemuan dengan pemuda-pemuda pergerakan.

“Kita memerlukan suatu lambang daripada kepribadian Indonesia.” Peci, lebih lanjut dijelaskan Bung Karno  “dipakai oleh pekerja-pekerja dari bangsa Melayu”.
 “asli kepunyaan rakyat kita. Penjelasan soal “peci” berasal dari kata “pet” (topi) dan “je”, kata dari bahasa Belanda untuk mengesankan sifat kecil. Baik dari sejarah pemakaian dan penyebutan namanya,peci mencerminkan Indonesia: satu bangunan “inter-kultur”.

Peci menjadi salah satu paket di +dongeng kopi selama bulan puasa tahun ini. Selain juga paket tasbih dan paket sarung untuk pilihan berbuka kopilovers kala bertandang di Dongeng Kopi Jogja yang berlokasi di Jalan Wahid Hasyim no. 3 Gorongan Condong Catur Depok Sleman. 


Tidak terasa beberapa hari lagi kita sudah memasuki bulan puasa. Tiap kali puasa, yang selalu dinantikan adalah tabuh bedug maghrib, makanan manis, dan minuman-minuman yang menyegarkan. Saat bulan puasa, orang-orang banyak yang begadang. Macam-macam alasannya, mulai dari takut gak bangun sahur, sampai ke memperbanyak amalan di bulan seribu bulan. Puasa biasanya merubah banyak kebiasaan. Biasanya bangun pagi langsung meluncur ke DKJ buat seduh suka suka di ‪#‎MakeYourOwnCoffee‬ akhirnya harus ditunda sampai azan Maghrib. Kalau siang lazimnya duduk membaca di DKJ sambil nyruput Cold Brew apple, barangkali harus diurungkan dulu sampai matari terbenam di ufuk barat. Banyak yang harus disesuaikan bila tiba bulan ramadhan. Termasuk juga dengan jam buka Dongeng Kopi. Mulai Kamis Pon, 18 Juni 2015 kami menemani kopilovers dari pukul 17.00 WIB sebagai kawan berbuka puasa dan tutup pada pukul 05.00 WIB setelah selesai sahur ditunaikan. Kami juga akan sediakan berbagai pilihan paket buka dan sahur yang bisa kawan-kawan pesan baik secara munfarid maupun berjamaah.
Selain tetap akan ada agenda-agenda seru seperti kelas menulis, kelas tadarus, dan juga kelas inspiratif lainnya
tak ada yang lebih tabah
dari hujan bulan Juni
dirahasiakannya rintik rindunya
kepada pohon berbunga itu
tak ada yang lebih bijak
dari hujan bulan Juni
dihapusnya jejak-jejak kakinya
yang ragu-ragu di jalan itu
tak ada yang lebih arif
dari hujan bulan Juni
dibiarkannya yang tak terucapkan
diserap akar pohon bunga itu

Mari hadir di "Hujan Bulan Juni" | 15/6/15 | 19-22 WIB | Dongeng Kopi & Indie Book
Jl. Wahid Hasyim no. 3 Gorongan Condong Catur Depok Sleman Yogyakarta.
Mengambil tema "Under The Same Sun" KLIK 18 UII selenggarakan pameran fotografi selama 2 hari mulai dari Sabtu 13/6 bertempat di Dongeng Kopi & Indie Book di Jl. Wahid Hasyim no. 3 Gorongan, Catur Tunggal Depok Sleman. Dalam pembukaan yang berlangsung pukul 13.00 WIB tadi juga dilangsungkan workshop fotografi serta live music. Bagi anda yang senggang di akhir pekan, bisa bertandang untuk menyaksikan sekitar 65 poto yang dipamerkan.

Mau belajar merajut (knitting) sambil santai nyicip2, yuk gabung di Workshop Knitting Aisha! Rabu 17 Juni jam 10 pagi di Dongeng Kopi grin emotikon
Kali ini kita bakalan belajar teknik-teknik dasar merajut sambil praktik membuat phone case rajutan! Keren? Pastinya!
Soo..yang tertarik langsung daftar aja ke 0878 3919 7955. 

Dulu, lelaki ini hanya memiliki satu kemeja lengan panjang kotak kotak kombinasi hitam merah. Dandanannya serupa kelompok anarko. Celana jin hitam ketat, sepatu warior merah strip kuning, dengan motor 2 tak yang turut menyumbang polusi di kampung tambak bayan. Suaranya cempreng serupa Giant di film kartun doraemon. Ketekunannya terhadap dunia buku selaras dengan tumbuhnya Indie Book Corner masuk dalam jajaran penerbitan penting di Indonesia. Sudah ratusan kali diwawancarai media cetak, online, blogger, radio, dan televisi. Masuk dalam selebaran2 gelap, buletin kampus, dan zine2 indie. Tapi kali ini berbeda. Bajang diwawancarai sama Andi F Noya untuk acara Kick Andy. Satu acara talk show yang punya rating yang luar biasa. Tidak dengan kemeja andelannya yang kotak2, tapi dengan kemeja biru, sepatu biru yang ia beli di Mall of Indonesia. Kami akan gelar nonton bareng malam nanti di Dongeng Kopi. Kamu bisa nonton disini sambil ngopi bareng kawan2.


Rangkaian pameran "coffeenection" masih berlangsung. Kali ini ada workshop PAPER JAM PRINT yang akan berlangsung pada:
Hari       : Kamis, 11 Juni 2015
Pukul    :  16.00 WIB


Citizen Kane; satu film yang kami pilih untuk ditonton bersama pekan ini. Berkisah tentang media yang selalu berjalan selaras dengan politik, korupsi dan ambisi. film ini sempat meraih tujuh nominasi oscar dan menang sebagai naskah terbaik.
Film ini akan diputar pukul 20.00 s.d selesai di DKJ dengan layar lebar. 
seduh kopi, nikmati filmmu!

Seiring pertumbuhan angka kunjungan di Dongengkopi & Indiebook mau tidak mau harus juga ditambah SDM guna menjawab persoalan lambannya minuman dan makanan yang dipesan para pelanggan. Atas situasi tersebut, kami mengundang segenap pemuda yang tidak sedang kuliah, setidaknya lulusan SMA/SMK untuk bergabung dalam barisan peleton inti Dongeng Kopi untuk selanjutnya menjawab persoalan bangsa dan negara memenuhi asupan kafein demi hajat hidup orang banyak dan kemaslahatan umat. Monggo ndaftar. tidak dipungut biaya. Bebas calo dan menjunjung tinggi prinsip transparan dan akuntabel.