View this post on Instagram

Jurusan timur Dongeng Kopi, bagian baris meja komunal, ruang kubang asap, adalah tempat dinding ratapan bagi setiap kawan-kawan yang tandang menuliskan coretan. Setiap orang boleh mencurahkan segenap perasaan maupun maki situasi tanpa batasan, bebas asal sopan. Setiap hari ada saja coretan menggelitik, ada yang bernada kritik, ada yang berupa seruan moral. Ada juga kutipan-kutipan bijak dari inspirasi yang menguap lewat secangkir kopi. Ada lagi prakarya lukisan melintang, juga azimat sesanti agar gelegar harap tak pernah sepi. Semua ditulis dengan kapur tulis. Setiap hari bertambah setiap hari juga hilang. Tertindih, atau terhapus sengaja ataupun tidak, oleh manusia juga cuaca. ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ Kisah kita juga demikian. Saban hari kita merakit sejumlah cerita. Ada yang baik, ada yang buruk. Ada pelajaran yang kita petik, ada juga yang kita tumbuk, biar lumat tiada tersemat dalam ingat. Sebagaimana kalender yang tanggal sebentar lagi, hari-hari kemarin mungkin kita mencipta sejarah buat hari esok. Menanam bibit, menyiangi gulma, memotong cabang tak rindang, atau boleh jadi kena goyang diterjang angin kencang. Semua sudah kita lalui. ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ Hari esok kita jemput almanak baru penuh sorak sorai, penuh asa. Sebagaimana tulisan kapur di tembok pojokan yang hilang tersapu hujan, semoga yang menyakitkan atas segala hal di tahun kemarin juga lekas tumpas lenyap bersama ampas kopi yang kita sesap di penghujung warsa. ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ Selamat Tahun baru 2020. #yogyakarta #jogja #kopijogja #kopi #stopkopisobek #jogjakarta #ngopijogja #visitjogja #fotokopi #barista #baristadaily #hobikopi #caffeinedaily #anakkopi #masfotokopi #dongengkopi #ngopijogja #KakiMerapi #ngopijogja #book #coffeebook #kopibuku #coffeebook #library #coffeelibrary #bukukopi #makeyourowncoffee #affogato #tenggelam #liburanjogja #libur #tahunbaru #newyear2020

A post shared by DONGENGKOPI® (@dongengkopi) on

Jurusan timur Dongeng Kopi, bagian baris meja komunal, ruang kubang asap, adalah tempat dinding ratapan bagi setiap kawan-kawan yang tandang menuliskan coretan. Setiap orang boleh mencurahkan segenap perasaan maupun maki situasi tanpa batasan bebas asal sopan. Setiap hari ada saja coretan menggelitik, ada yang bernada kritik, ada yang berupa seruan moral. Ada juga kutipan-kutipan bijak dari inspirasi yang menguap lewat secangkir kopi. Ada lagi prakarya lukisan melintang, juga azimat sesanti agar gelegar harap tak pernah sepi. Semua ditulis dengan kapur tulis. Setiap hari bertambah setiap hari juga hilang. Tertindih, atau terhapus sengaja ataupun tidak, oleh manusia juga cuaca. Kisah kita juga demikian. Saban hari kita merakit sejumlah cerita. Ada yang baik, ada yang buruk. Ada pelajaran yang kita petik, ada juga yang kita tumbuk, biar lumat tiada tersemat dalam ingat. Sebagaimana kalender yang tanggal sebentar lagi, hari-hari kemarin mungkin kita menanam buat hari esok. Menyiangi gulma memotong cabang tak rindang atau goyang diterjang angin kencang. Semua sudah kita lalui. Hari esok kita jemput almanak baru penuh sorak sorai, penuh asa. Sebagaimana tulisan kapur di tembok pojokan yang hilang tersapu hujan, semoga yang menyakitkan atas segala hal di tahun kemarin juga lekas tumpas lenyap bersama ampas kopi yang kita sesap di penghujung warsa. Selamat Tahun baru 2020.

Selama ini bangunan Jawa yang dikenal hanyalah Joglo. Padahal, tidak hanya Joglo yang terbagi menjadi beberapa bagian. Ada Panggang Pe, Kampung, Tajug, juga Limasan, yang masing masing memiliki perbedaan satu sama lain. Persamaannya salah satunya adalah pintu yang tidak tinggi. Sehingga bila masuk agak sedikit membungkuk supaya kepala tidak terantuk. .
Membungkuk dalam tradisi Jawa bukan berarti rendah. Tetapi adalah bagian penghormatan, sekaligus pengingat, meneladani posisi berdirinya padi ketika tengah berbuah, ‘ilmu padi, kian berisi kian merunduk’. .
Secara filosofis bangunan Jawa itu harus memegang nilai fungsi dan filosofi ayu, ayem, ayom yang merupakan filosofi dasar dari kehidupan. 
Kalau kedai kopi yang bagus tempatnya, bikin hati tentram, serta meneduhkan bukannya sangat sempurna ya? 
Mirip-miriplah sama filosofi bangunan Jawa. Ayu, Ayem, Ayom.
Merenung seperti gunung
Mengurai rasa dari balik pahit
Jejak jejak yang tertinggal
Menyimpan rahasia, kopi yang jadi pemantik api.

Pendamping kopi itu soal pilihan, mau berat atau ringan tergantung kesukaan, di #dongengkopi kami sediakan beberapa varian, untuk pilihan kawan-kawan ketika bertandang.
.
Campur Sari yang tepat akan menghasilkan racikan yang pas sesuai selera. Baik untuk panas dan dingin tentu komposisinya tidaklah sama. Jika Prapanca adalah campur sari paling kencang lajunya, untuk golongan panas, Geni Jora adalah yang tertinggi angka serapan untuk kelompok dingin. Lainnya? Bisa pesan langsung untuk kebutuhan Agan sesuai dengan keinginan pelanggan. Selera yang pas, itu Muara senyum terbit tak habis-habis. Daftar Harga kopi terbaru kami rilis hari ini. Tepat tiga bulan kami ada di #KakiMerapi

Menyambut May Day, demi perayaan untuk kaum buruh sedunia, atas jasa-jasanya yang luar biasa menggerakkan roda peradaban, bagi siapa saja yang tandang dua orang atau lebih ngopi-ngopi selama satu hari di 1 Mei dalam rangka mendukung kampanye "Kurangi Bekerja perbanyak bercinta" kami serukan bahwa seharian ini menyesap dua signature drink alias kopi susu racikan boleh tambah gratis dua lagi, Berlaku kelipatannya!

May Day, Kurangi Bekerja, Perbanyak Vakansi bersama famili ngopi-ngopi di @dongengkopi
”Sebagai pengarang, aku akan terus memperbanyak minum kopi, bekerja secara besar-besaran untuk mewujudkan cita-citaku, serta bekerja untuk menaikkan derajat dan peradaban rakyat kami” - Panggil Aku Kartini Saja, halaman @dongengkopi 😉
Seluruh yang hadir dari balik meja bar Dongeng Kopi itu bikin yang samar jadi terang, bikin yang gelap jadi sinar memancar, yang sendu menjadi rindu untuk lekas bertemu. Jangan lupa untuk jumpa kami di #kakimerapi. Kami siap menemanimu sedari pagi hingga dini hari nanti. Berada di dekat kampus UII terpadu, jalan alternatif Solo-Magelang, diantara hamparan sawah dan tanaman perdu, bila suasana syahdu yang kau cari, kami adalah pilihan yang ada dari kaki merapi.
Kedai kopi adalah ruang sosialisasi paling cair dan ruang setara bagi semua kalangan. Mengenalkan generasi mendatang pada ruang ini menjadi satu awalan yang baik. Kami sungguh berbesar hati lantaran Dongeng Kopi menjadi salah satu pilihan diantara sekian tempat yang lain.
.
Beberapa menu untuk anak sedang kami persiapkan untuk hadir bulan ini. Kami juga merasa senang para kopilovers memiliki kesadaran yang tinggi atas inisiatif mengambil jarak saat merokok dengan memilih menyesapnya di ruang terbuka kami. Selain menjaga kesegaran aneka biji kopi yang tersaji, kawan-kawan turut serta dalam pencanangan kedai kopi ramah anak.
.
Kalau kepalan kepalan tangan ini disatukan, kita akan sanggup memukul dengan keras dan tepat sasaran pada segenap congkak lelah, bebal kognisi, pejalnya gagasan bersama tinju #KakiMerapi
Relasi itu dimulai dari kunjungan kali pertama, bicara-bicara, akrab, hangat, dekat jadi kerabat lalu dapat rabat, tandang berulang, ajak teman, rekomendasikan, demikian bergulir terus menerus. 
Potongan harga didapat sangat mudah. 
Pun demikian bila kopilovers ingin beroleh korting. Bila belum dekat boleh belanja tiap Jumat. Bila sudah dekat gunakan 'rabatdekat', bila masuk tingkat lanjut pakai saja 'rabatkerabat', bila langsai @kelasseduh 'rabatkolega' otomatis menyertai. 
Mulai April nanti kopilovers bisa dapati di @dongengkopi aneka privilege tersebut.
Genggaman erat dari kopilovers sekalian adalah sumber energi kami terus ada menemani segenap pengunjung mulai dari barat tugu pal putih, selatan jalan lingkar utara beberapa depa, palagan kranji, barat laut sambisari dan kini mengikuti para resi mendekati candrageni. Kami senang bisa terus memompa tuas demi secangkir espresso, mengenyahkan segala gundah. Setidaknya dalam sebulan ini, dimulai 14 Februari kemarin kami tak pernah kesepian bersama kunjungan teman-teman silih berganti, walau secara jarak lumayan membentang, waktunya padat berarak berkejaran, masih menyempatkan singgah di kaki merapi, ruang baru kami @dongengkopi. Semoga tempat ini terus menjadi biang sebagai ruang pertautan kawan, kelindan gagasan kaya akan aneka rasa dan aroma layaknya perasan rok, layaknya espresso rekso rumekso.
"Jika kita bertanya pada alam, siapa yang paling siap bertahan hidup: apakah mereka, yang selalu berperang satu dengan lainnya, ataukah mereka yang saling menolong?",
Maka terlihat langsung, bahwa binatang yang memiliki kebiasaan saling menolong, tak pelak adalah mereka yang paling siap dan paling mampu menyesuaikan diri dengan alam. Mereka berpeluang lebih besar  untuk hidup, sesuai tahapan masing-masing jenis, membawanya ke tingkatan tertinggi perkembangan intelegensi & organisasi tubuh. - Pjotr Kropotkin
Selain lewat sesi #MakeYourOwnCoffee pilihan kopi ramah saku kala tandang ke Kaki Merapi ada Sewu Suwi. Bila Sesi Seduh Suka Suka Bayar Suka Suka di MYOC itu berlangsung tiap hari pukul 08:00 sd 12:00, sewu suwi bisa didapati sepanjang hari sepanjang waktu tanpa batasan durasi. Sewu suwi adalah nama menu yang kami adopsi dari nama salah satu warkop di Sukolilo, Pati, Jawa Tengah yang sempat mincil singgahi pada medio 2006 -2007. Warung Kopi yang hanya menjual kopi saja tanpa tambahan apapun. Kopi tok. Warung kopi kecil, sederhana yang menjadi ruang kolektif, ruang berbincang dari semua kalangan. Hanya ada dua meja dan empat bangku panjang. Nama warung tersebut juga tersemat atas prakarsa dari para pelanggannya. Bukan dari sang pemilik. Nama yang menggambarkan kondisi riil dengan sewu bisa suwi. Dari seribu rupiah bisa berlama lama. Ngobrol ngalor ngidul bawa rokok Senior. Satu rokok legendaris yang selalu hadir di saku masyarakat sukolilo. Tagline rokok tersebut juga sangat menohok. Senior; Tak perlu gembar-gembor! Sama seperti warung sewu suwi. Tak perlu gembar gembor selalu ramai dan tak pernah sepi. Padahal jualannya hanya kopi. Kopinya juga tidak macam-macam. Hanya ada kopi robusta dari Jolong, kopi dari kebun yang sudah ada semenjak 1895.
Tukang bikin kopi yang baik, sejatinya tumbuh dengan sikap percaya diri sekaligus bersahaja. Seiring dengan proses mempelajari soal kopi, ia akan semakin menghargai hak berselera, sebab tidak akan menganggap selera yang berbeda dengan seleranya sebagai sesuatu yang salah atau sesat. Sikap yang demikian pemicu tumbuhnya pribadi dengan rasa rendah hati, tidak takabur.


Digubah dari - Menafsirkan pemikiran Tan Malaka dalam bermatematika. Iwan Pranoto
Kalau singgah di #kakimerapi, ada meja panjang - meja berbagi yang bisa kau dapati. Sisanya hanya bangku-bangku untuk bercengkrama cor beton maupun hasil hasta karya perajin lokal dari Dongkelsari. Ada semangat populisme dan ruh egalitarianism dari tata meja serta tata bangku ini. Mendobrak sekat-sekat maupun batas-batas untuk obrolan hangat karena sudah kadung duduk seiring semeja bareng. Kalau mejanya saja bersama-sama masak gak bisa saling kenal lalu ngobrol bareng?
Pastinya ngobrol bareng dong ya, membangun relasi baru, merakit cerita anyar untuk ditukar dari waktu yang keluar. 
"Dunia adalah cangkir penuh nektar
Sementara kita hanyalah lalat yang melahap.
Beberapa menggantung di bibir cangkir dan menyesap seperlunya
Sementara yang lain melahapnya dengan rakus sampai tenggelam." Fabel Kalila & Dimna

Menjadi bersahaja itu sulit. Walaupun sebagian menyebutkan sebagai pilihan. Kami pernah melalui masa-masa yang mudah. Menggunakan perkakas serba maju, serba wah dan begitu megah. Pun kami memulai juga dari apa yang kita punya. Dari petak kecil Kyai Mojo Pingit, dari keterbatasan. Maka manakala keadaan berbalik, kami juga memulai kembali dengan yang kita miliki. Meski yang tersisa hanya semangat dan sokongan kawan-kawan sekalian. Kami memulai lagi dari kaki merapi. Masih sama, sebagai kedai teman ngopi dan berbagi dongeng, berbagi fiksi maupun sejarah bersama lewat secangkir obrolan hangat, pertemuan intim yang dekat dari kampus UII terpadu. Mari kita mulai lagi sejumlah cerita, dari tempat berbeda bersama Dongeng Kopi di kepindahan kelima. 
Areal Dongeng Kopi di #kakimerapi ini cukup luas dan bikin semua orang leluasa. Aries Danu Jundan Susilo kawan saya mengarsiteki 2800 meter persegi yang meliputi berbagai plot peruntukan mulai panggung terbuka, delapan kamar kecil, tempat ngaso para joki, pendapa workshop, areal parkir memadai hingga ruang hijau terbuka dan ditengahnya melintang saluran irigasi kecil guna mengairi ladang melintang diantara pematang. Sangat cocok untuk mereguk udara segar, memandang Merapi, sekaligus ngopi dan ngeteh kurasi ketat dari kami. Selain kopi dan teh teh pilihan, kami memesan ada dua blend khusus teh spesialiti yang patut dicoba bila kawan-kawan sekalian singgah. Satu Manggala Yudha, yang kedua Sekar Tadji. Dua duanya membawa kita pada diksi; blusukan, ndeso

Kini dongeng kopi mengisi ruang dibagian Utara kota Yogyakarta, tepatnya di kaki Merapi. Dengan jarak tempuh kira-kira 8km dari kota, dengan lampu jalan yang masih jarang karena pelebaran baru saja di selesaikan, Sementara ini DKJ hanya buka dari pukul 08:00 - 21:00 WIB. Menjadi warung kopi barisan pertama mengisi jalan baru alternatif Prambanan, Cangkringan, Klaten. Tak sia-sia menempuh perjalanan yang berliku, karena Dongeng kopi masih dengan ciri khasnya, menebar kehangatan di setiap bincang, dengan kopi-kopi racikan terbaik, ditambah lingkungan yang menyenangkan, membuatmu enggan beranjak pulang. 

Pagi di #kakimerapi diawali dengan sesi Seduh Suka Suka bayar suka suka. Sesi yang telah berusia 4 tahun ini adalah salah satu favorit para pemirsa sekalian. Sesi tempat tanya jawab dan obrolan kopi hanya sebagai pemula obrolan lain.
Sebermulanya adalah kopi


Meja yang Dongeng Kopi sediakan tidak banyak.Tetapi topik yang kita bincangkan bisa sangat banyak. Selama isi dalam cangkir belum tandas, kita akan terus berbuih busa obrolan sana-sini. Tambah lagi begitu habis, hingga kita menemui gagasan baru. Gagasan Perubahan. Maka istilah obrolan warung kopi sepertinya harus diterjemahkan bukan lagi hal tiada guna. Tapi hal-hal biasa yang jadi begitu luar biasa.

Dalam tradisi Jawa, peringatan waktu selalu ditandai dengan candra sengkalan. Rangkaian kata-kata yang menjadi kalimat agar mudah diingat. Angka-angka yang memiliki dasa nama itu beberapa orang menyebutnya sebagai kronogram. Kombinasi 222 sebagai angka bila dibaca secara kronogram adalah Myat Kanthi Nayana, yang secara terjemahan bebas berarti saling bertatap muka. Walaupun bukan merujuk tahun seperti pada umumnya candra sengkalan, angka tersebut adalah penanda kami untuk siap kembali menjadi kawan ngopi dari kaki merapi tepat pada Jumat Pon, 22 Februari 2019. Sebagai pembuka pintu Dongeng Kopi, kami akan sediakan 222 cangkir untuk para pelanggan yang bisa diseduh suka-suka dari pendapa selama sehari penuh. Ada selaksa cerita dari Dongeng Kopi mulai Jumat ini
Gambar mungkin berisi: teks

Sesaat menjelang ujian di perguruan Tandya Remaja Pembela Pancasila dulu waktu saya masih sekolah, ada babak yang disebut Sasana Warga. Sebuah tahapan evaluasi diri kesiap siagaan atribut kelengkapan siswa menuju ujian yang ditandai dengan buku kecil daftar uraian yang terperinci. Bagian yang harus dilewati dengan tanda tangan di setiap nomornya. Seminggu ini saya mengopi babak sebelum ujian tersebut, untuk memeriksa kesiapsiagaan @dongengkopi dengan segala atributnya. Mengamati sirkulasi pesanan, mencermati gelombang orang-orang datang, melengkapi kekurangan sana sini, menambal yang compang camping dalam proses simulasi. Bersama warga yang datang, juga kawan-kawan yang menyambangi kami. Sasana Warga adalah titel yang kami set untuk seminggu ini. Kamu bisa datang untuk coba-coba dan bayar suka-suka , bisa juga kasih masukan dan saran sana-sini. Seminggu ini sampai tanggal 21/2 — di Dongeng Kopi.