Syahdan, suatu hari, alkisah,
adalah lema pembuka untuk sebuah kisah dongeng, fabel, mitos ataupun cerita
fiksi. Mulanya adalah awal. Selalu ada ujung sebab untuk balutan tuturan dari
deskripsi hikayat. Kami memulainya dari kopi. Kemudian berlanjut menjadi
rajutan dari narasi ini.
Dongeng Kopi bermula sebagai
wadah muara dari kata kata yang menguap, lalu tertangkap dari secangkir kopi
yang tandas disesap. Berawal dari social media di medio Oktober 2012 dongeng
kopi menyaji cerita saban hari untuk penggelut lini masa. Semuanya dari, oleh
dan untuk para pengguna jejaring social
media twitter khususnya. Saban hari ratusan mention mampir, singgah menggilir
dongeng kopi untuk berbagi cerita dan berbagi inspirasi. Mengambil tagline
“Muarakan air kata-katamu dari sesap kopimu” dongeng kopi menjelma menjadi akun
sosial media yang berbagi cerita soal kopi.
Bergulirnya waktu, beberapa
netizen mengusulkan untuk membuat wadah kopi darat. Sehingga perjalanan dongeng
kopi menjelma dari kopi maya ke kopi darat. Butuh waktu dua tahun untuk usulan tersebut
terealisasi, bersanding bersama angkringan, lesehan, tempat nongkrong, kafe,
dan kedai kuliner menjadi penyaji kebahagiaan di kota Jogjakarta.
![]() |
cold brew; alat legendaris yang memanjakan lidah penikmat kopi |
Mengambil lokasi di Jl. Kyai Mojo
no 64, Dongeng Kopi memiliki visi untuk berbagi pengetahuan soal kopi kepada
khalayak banyak. Menyajikan kopi dari hulu hingga ke hilir merupakan konsep
yang diusung. Oleh sebab itu tidak mengherankan bila di DKJ (Dongeng Kopi
Jogja), tersedia berbagai perangkat yang cukup lengkap untuk mendukung penjelasan
proses kopi dari bean to cup.
“Semua kopi
yang kami punya terjamin kesegarannya, karena kopi yang kami sajikan diproses
langsung di DKJ, dari roasting hingga
siap seduh”. Ujar Mincil dedengkot
dari Dongeng Kopi.
“Selain itu
kami juga memberikan kenyamanan pelanggan. Kualitas product kami, atmosfir
kedai yang kami sajikan semua merupakan konsep memancing ‘cerita’ untuk hadir
di perbincangan”.
“Kami juga
siap berbagi cerita berbagi pengetahuan terutama tentang kopi. Tujuan utama
kami adalah memperkenalkan kopi dari hulu ke hilir dan menjelaskan bahwa kopi
yang berkualitas tak harus mahal dan bisa dinikmati oleh siapa saja. Makanya
kami ada Ngaji Kopi tiap Jumat” Imbuh lelaki lulusan sekolah pariwisata ini.
Ngaji kopi merupakan agenda rutin
di DKJ yang bisa diikuti oleh siapa saja untuk berbagi pengetahuan soal kopi.
Semua orang bisa menjadi nara sumber, semua orang bisa saling belajar. Karena
DKJ percaya bahwa semua orang adalah guru, dan setiap tempat adalah sekolah.
Agenda ngaji kopi selalu tematik. Tiap minggu selalu berubah mengenai bahasan
mengenai kopi. Semua dibahas mulai dari proses biji kopi yang baik sampai ke
berbagai metode seduh. Semua orang bahkan bisa mengusulkan tema apa yang akan
dibahas di Ngaji Kopi minggu berikutnya.
Nantinya DKJ juga tidak sekadar
sebagai kedai kopi. Tetapi lebih dari itu. Menurut Musama, DKJ akan
menghadirkan berbagai agenda menarik yang melibatkan khalayak banyak khususnya
berkaitan dengan kopi.
“Kami ingin
semua orang bisa berbagi kebahagiaan. Berbagi kebahagiaan yang paling sederhana
salah satunya adalah bisa membuat kopi yang layak, kopi yang baik. Serta bisa
bercerita mengenai kopi dari berbagai sudut pandang. Mulai dari sejarah,
kebudayaan, proses tanam, produksi, distribusi hingga hadir ke tengah tengah meja
para pelanggan”.
Dongeng Kopi Jogja
kini berlokasi di Jalan Grogolan, Puntuk II, Umbulmartani, Ngemplak, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55584, Email:dongengkopi@gmail.com
facebook: Dongeng Kopi Instagram:
Dongeng Kopi
Web: www.dongengkopi.com twitter:
@dongengkopi
path: Dongeng Kopi WhatsApp:
087719999267
0 komentar:
Posting Komentar